Senin, 05 Juli 2010

skripsi bab I

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Permasalahan
Dewasa ini eksplorasi sumber energi khususnya minyak bumi dan gas berkembang sangat pesat sejalan dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang semakin mendesak. Perusahaan-perusahaan industri dalam ekplorasi berlomba-lomba menemukan metoda baru untuk memperkirakan lokasi reservoir baru yang memadai. Dengan semakin habisnya persediaan minyak bumi dan semakin sulitnya mencari lokasi baru dari reservoir, pengganti sumber energi baru seperti gas memerlukan penanganan khusus sehingga bisa digunakan manusia pada dekade mendatang. Dengan perkembangan teknologi, gas dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya energi alternatif yang sangat potensial. Eksplorasi gas yang telah dilakukan selama ini, pada umumnya bertujuan untuk jebakan gas hidrokarbon pada lapisan yang dalam bertemperatur tinggi.
Disamping gas hidrokarbon, jenis gas lain yang potensial digunakan sebagai sumber energi adalah gas biogenik. Gas biogenik terbentuk akibat proses biogenisasi yang terjadi pada temperatur rendah dan permukaan dangkal, sehingga disebut juga gas dangkal. Gagasan pemanfaatan gas dangkal ini, bermula dari temuan gas tersebut di muara sungai Yangtse, Cina, yang telah berhasil digunakan untuk gasifikasi suatu desa pesisir (Qilun, 1995). Di Cina, gas dangkal tersebut (20 – 50 meter bawah dasar laut) telah dieksploitasi dan disalurkan untuk masyarakat setempat dan industri-industri kecil di pedesaan. Produksi gas dangkal ini pada satu sumur dapat mencapai 5000 m per hari dan bahkan sebuah sumur dengan tingkat produksi 3000 m per hari telah dimanfaatkan selama tiga tahun berturut-turut tanpa habis-habisnya. Diharapkan, dengan mengacu pada Cina ini, Indonesia akan dapat juga memanfaatkan potensi gas biogenik yang tersebar pada laut dangkal dekat muara-muara sungai besar di seluruh perairan Indonesia.
Salah satu perairan di Indonesia yang sedimen dasar lautnya diduga mengandung gas biogenik, adalah Perairan Pasuruan Jawa Timur (Ilahude.D, 1999). Hal ini antara lain diindikasikan oleh terjadinya tekanan gas keatas (Blow out) yang mengakibatkan terlemparnya tiang pancang bagan ketika nelayan sedang membuat bagan di bagian barat daerah penelitian, yaitu di daerah dangkal sekitar muara Kali Porong. Berdasarkan informasi ini diduga bahwa sebaran gas yang sebenarnya adalah lebih luas daripada yang telah dipetakan. Daerah dangkal seperti di muara Kali Porong dan juga kawasan lainnya menunjukan kecenderungan pola sebaran yang menerus ke arah pantai.
Survey seismik pantul dangkal saluran tunggal dapat mengungkapkan keadaan bawah permukaan dasar laut dengan hasilnya yang akurat untuk eksplorasi gas biogenik, yakni memberikan informasi mengenai struktur geometri bawah permukaan dasar laut.
Kegiatan eksplorasi seismik secara umum dapat dikelompokan menjadi tiga tahapan utama yaitu:
1. Pengumpulan data (Data Acquisition)
2. Pengolahan data (Data Processing
3. Interpretasi data (Interpretation)
Indikasi adanya potensi gas biogenik dapat diperjelas dari interpretasi seismik pantul dangkal seperti yang dijumpai di perairan Pasuruan Jawa Timur (Gambar 1) karena dengan interpretasi ini akan diperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai keadaan sebenarnya dari akumulasi gas bawah permukaan yang lebih dikenal dengan gas charge sediment.

I.2 Identifikasi Masalah
Survey untuk mengungkapkan keadaan bawah permukaan dasar laut untuk eksplorasi gas biogenik ini memakai metoda seismik pantul dangkal karena hasil rekaman seismik lebih teliti daripada metoda lainnya. Pada hasil rekaman seismik tersebut terdapat rekaman gas sehingga memerlukan interpretasi dan analisis. Lebih lanjut untuk pengolahan data ketebalan sedimen dari rekaman seismik ini perlu adanya korelasi data lubang bor. Untuk itu sesuai dengan judul yang dipilih pada skripsi ini, yaitu “Penafsiran Gas biogenik dengan Metoda Seismik Pantul Dangkal Saluran Tunggal di Perairan Pasuruan Jawa Timur” penulis mengarahkan pada permasalahan yang akan dibahas, penulis hanya meneliti hasil rekaman penampang seismik, analisis penampang lubang bor dan peta untuk melokalisasikan gas biogenik yang terdapat di kawasan pantai utara Pasuruan dan sekitarnya. Masalah yang akan dibahas pada tulisan ini adalah menentukan sebaran gas biogenik, di sepanjang lintasan seismik penelitian yang dilengkapi dengan pemboran dalam (mencapai sekitar 20 meter dengan bor mesin).


I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk menafsirkan struktur bawah permukaan dasar laut dengan menggunakan metoda seismik pantul dangkal saluran tunggal. Dari hasil penelitian ini akan diperoleh peta dasar sebaran gas biogenik daerah perairan Pasuruan dan sekitarnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Melokalisasi gas biogenik yang terdapat di kawasan pantai utara Pasuruan dan sekitarnya.
2. Menginterpretasikan tatanan geologi bawah dasar laut berdasarkan penampang seismik dan data bor lepas pantai
.

I.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu Pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis adalah bulan Oktober sampai Desember tahun 2001 dan bertempat di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Jl Junjunan 236 Bandung dengan data hasil penelitian pada tahun 1998 di Perairan Pasuruan Jawa Timur.
Daerah penelitian gas biogenik ini terletak di perairan Pasuruan pada koordinat lokasi LS dan BT, dengan panjang garis pantai kurang lebih 50 kilometer (lihat gambar 1). Dari data batimetri Dishidros TNI-AL, kedalaman perairan di kawasan penelitian berkisar antara 1 hingga 24 meter. Dalam penelitian ini peta pembanding yang digunakan yaitu peta batimetri yang dipublikasikan oleh TNI-AL dan peta geologi lembar Pasuruan dengan sekala 1 : 50.000.
Penafsiran potensi gas biogenik di Perairan Pasuruan Jawa Timur ini berdasarkan pertimbangan bahwa kelengkapan data, terutama seismik pantul dangkal saluran tunggal cukup memadai. Data ini juga dilengkapi dengan pemboran baik dangkal maupun dalam.


I.5 Sistimatika penulisan
Penulisan skripsi ini menggunakan data yang telah dilakukan oleh Puslitbang Geologi Kelautan di daerah Pasuruan Jatim. Untuk itu penulis hanya melihat berdasarkan hasil rekaman seismik pantul yang telah ada dan menginterpretasikan data hasil rekaman seismik pantul tersebut sesuai dengan studi pustaka. Berdasarkan diskusi dengan pembimbing dari PPGL dan untuk mempermudah dalam pembahasan maka tulisan ini dibagi dalam beberapa bab yang mengikuti sistimatika penulisan sebagai berikut BAB I : membahas tentang pendahuluan seperti latar belakang, BAB II : membahas mengenai teori seismik, BAB III : membahas tentang metoda seismik pantul dangkal saluran tunggal, metoda pemeruman, metoda pengambilan sampel sedimen,dan hasilnya BAB IV : Pengolahan data ,interpretasi dan pembahasan, BAB V : Kesimpulan dan saran.

Tidak ada komentar: